PROBLEMATIKA REKAYASA
BUDIDAYA TANAMAN
OBSERVASI DI LAPANGAN
KANGKUNG ( Ipomoea reptans )
Dosen Pengampu : IR.
SARJIYAH M.SI
OLEH
:
Heru Setyawan 20120210063
Program Studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
2013
I.
PENDAHULUAN
Tanaman sayuran dalam
ilmu pertanian disebut sebagai anggota komoditas hortikultura, karena merupakan
tanaman yang biasanya diusahakan di kebun. Dalam dunia pangan, tanaman sayuran
mengandung vitamin, mineral, sumber protein dan kalori. Kalsium dan besi adalah
diantara mineral yang terkandung di dalam sayuran, yang penting bagi penderita
kekurangan kalsium dan anemia. Yang tidak kalah pentingnya lagi adalah
kandungan serat di dalam sayuran berguna untuk memperbaiki pencernaan. (syarief
husen, dkk : 1993).
Tanaman sayuran
umumnya merupakan tanaman semusim. “Business” sayuran dengan faktor- faktor
pendukungnya yang “rapuh” memerlukan pengelolaan yang baik dan penguasaan
pengetahuan (ketrampilan ) yang tinggi. Misalnya filipina sudah mampu memproses
beberapa macam hasil sayuran untuk ekspor. Taiwan selain mampu mengekspor
sayuran segar dan olahan ke Amerika Serikat, Eropa dan negara- negara Asia
Tenggara dan Selatan, negara ini juga telah mampu mengekspor biji/benih sayuran
ke negara- negara lain dengan kualitas yang mendapat pengakuan internasional. (Syarief
husen, dkk : 1993).
Kangkung (Ipomoea Spp.) merupakan salah satu sayuran yang tumbuh
baik di daerah tropis. Kangkung tergolong sayur yang sangat populer, karena
banyak peminatnya. Kangkung disebut juga Swamp cabbage, Water convovulus, Water
spinach. Berasal dari India yang kemudian menyebar ke Malaysia, Burma,
Indonesia, China Selatan Australia dan bagian negara Afrika. Kangkung banyak
ditanam di Pulau Jawa khususnya di Jawa Barat, juga di Irian Jaya di Kecamatan
Muting Kabupaten Merauke kangkung merupakan lumbung hidup sehari-hari.
Beragam olahan
kangkung menjadi berkah bagi petani kangkung. Baik yang bergerak di sektor
pembibitan maupun pembesaran. Permintaan bibit ini mencapai 4.000 ton per
tahun. Tak heran, petani kangkung pun bisa meraup omzet puluhan hingga ratusan
juta. Banyak kudapan yang menggunakan kangkung sebagai bahan baku utama. Sebut
saja pecel, sayur asam, atau plecing kangkung. Itulah sebabnya, kangkung bisa
dibilang sebagai sayuran yang populer di masyarakat kita. Dari kacamata bisnis,
khususnya kangkung darat, menawarkan siklus budidaya sangat cepat, hanya 22
hari. Peluang bisnis ini semakin terbuka lantaran permintaan pasokan kangkung
terus meningkat akibat membaiknya kesadaran masyarakat tentang pentingnya
melahap sayuran. Dengan meningkatnya kebutuhhan kangkung cabut segar dipasar
maka kebutuhan akan benih kangkung juga meningkat.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Syarat Tumbuh
Baik di dataran rendah maupun
tinggi, tanaman sayuran dapat ditanam di tanah- tanah ataupun di sawah. Menurut
strukturnya, tanah yang baik untuk ditanami sayuran ialah tanah yang mempunyai
struktur remah, tanah itu mengandung pasir 50 – 60 %, lumpur 25- 35 % dan liat
15 – 25 %. Tanah seperti itu saat musim kemarau, tidak banyak kehilangan air,
begitu juga saat musim penghujan, air mudah meresap dalam tanah. (sugeng :
1981).
Tanah tegalan yang akan digunakan,
harus dibersihkan dari adanya pohon- pohon besar, sebab tanaman sayuran
memerlukan tempat tumbuh terbuka, sehingga tidak terhalang dari sinar matahari
yang diperlukan. Pada lahan persawahan, maka diharuskan membersihkan sisa- sisa
jerami dan rerumputan yang ada. Perlu perhatian pula tanaman apa yang ditanam
sebelumnya, untuk menanam sayuran disawah, pergiliran tanaman setidak- tidaknya
diatur 1 musim dengan tanaman sayuran dan 2 musim dengan tanaman padi dan
seterusnya. Menanam sayuran jangan sekali- kali di tanah yang bekas ditanami
tembakau, rami, dan kapas, sebab di tempat tersebut terdapat penyakit- penyakit
tanaman yang sama sengan penyakit tanaman sayuran. Tanaman sayuran akan tumbuh
baik di musim kemarau, padahal tanaman itu sendiri banyak membutuhkan air. Oleh
sebab itu perlu adanya sistem drainase untuk penyinaran saat musim kemarau. (sugeng
: 1981).
Tanaman hanya dapat tumbuh dengan
baik apabila perakarannya baik. Perkembangan akar yang baik tergantung keadaan
tanah itu sendiri misalnya profil tanah, dalam atau dangkal dan tingkat
kesuburannya. Dengan kata lain, apakah akar tanaman itu dapat menembus dan
berkembang pada lapisan tanah dengan mudah atau tidak. Tanah memberikan unsur-
unsur makanan kepada tanaman. Akar tanaman mengambil zat- zat makanan di dalam
tanah yang dipergunakan untuk pertumbuhan tanaman. Tanaman sayuran dapat
ditanam di bedengan atau didalam pot. Apabila tanaman sayuran akan ditanam di
bedengan, maka persiapan lahan berupa pengolahan lahan. Sedangkan tanaman
sayuran yang di dalam pot memerlukan pengisian pot dengan media yang baik (
tanah berkompos, tanah berpupuk kandang). Beberapa syarat tumbuh tanaman
sayuran khususnya kangkung.
a)
Iklim
a. Tanaman ini dapat
tumbuh dengan baik sepanjang tahun. Kangkung darat dapat tumbuh pada daerah
yang beriklim panas dan beriklim dingin
b. Jumlah curah hujan
yang baik untuk pertumbuhan tanaman ini berkisar antara 500-5000 mm/tahun. Pada
musim hujan tanaman kangkung pertumbuhannya sangat cepat dan subur, asalkan di
sekelilingnya tidak tumbuh rumput liar. Dengan demikian, kangkung pada umumnya
kuat menghadapi rumput liar, sehingga kangkung dapat tumbuh di padang rumput,
kebun/ladang yang agak rimbun.
c. Tanaman kangkung
membutuhkan lahan yang terbuka atau mendapat sinar matahari yang cukup. Di
tempat yang terlindung (ternaungi) tanaman kangkung akan tumbuh memanjang
(tinggi) tetapi kurus-kurus. Kangkung sangat kuat menghadapi panas terik dan
kemarau yang panjang. Apabila ditanam di tempat yang agak terlindung, maka
kualitas daun bagus dan lemas sehingga disukai konsumen.
d. Suhu
udara dipengaruhi oleh ketinggian tempat, setiap naik 100 m tinggi tempat, maka
temperatur udara turun 1 derajat C. Apabila kangkung ditanam di tempat yang
terlalu panas, maka batang dan daunnya menjadi agak keras, sehingga tidak
disukai konsumen.
b) Media Tanam
a. Kangkung darat
menghendaki tanah yang subur, gembur banyak mengandung bahan organik dan tidak
dipengaruhi keasaman tanah.
b. Tanaman kangkung
darat tidak menghendaki tanah yang tergenang, karena akar akan mudah membusuk.
Sedangkan kangkung air membutuhkan tanah yang selalu tergenang air.
c.
Tanaman kangkung membutuhkan tanah datar bagi pertumbuhannya, sebab tanah yang
memiliki kelerengan tinggi tidak dapat mempertahankan kandungan air secara
baik.
c)
Curah hujan
Jumlah curah hujan yang baik untuk pertumbuhan
tanaman ini berkisar antara 500-5000 mm/tahun. Pada musim hujan tanaman
kangkung pertumbuhannya sangat cepat dan subur, asalkan di sekelilingnya tidak
tumbuh rumput liar. Dengan demikian, kangkung pada umumnya kuat menghadapi
rumput liar, sehingga kangkung dapat tumbuh di padang rumput, kebun/ladang yang
agak rimbun.
d) Intensitas
cahaya matahari
Tanaman
kangkung membutuhkan lahan yang terbuka atau mendapat sinar matahari yang
cukup. Di tempat yang terlindung (ternaungi) tanaman kangkung akan tumbuh
memanjang (tinggi) tetapi kurus-kurus. Kangkung sangat kuat menghadapi panas
terik dan kemarau yang panjang. Apabila ditanam di tempat yang agak
terlindung, maka kualitas daun bagus dan lemas sehingga disukai konsumen.
e) Temperatur
Suhu
udara dipengaruhi oleh ketinggian tempat, setiap naik 100 m tinggi tempat, maka
temperatur udara turun 1 derajat C. Apabila kangkung ditanam di tempat yang
terlalu panas, maka batang dan daunnya menjadi agak keras, sehingga tidak
disukai konsumen.
f) Ketinggian Tempat
Kangkung
dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik di dataran rendah sampai dataran
tinggi (pegunungan) ± 2000 meter dpl. Baik kangkung darat maupun kangkung air,
kedua varietas tersebut dapat tumbuh di mana saja, baik di dataran rendah
maupun di dataran tinggi. Tanaman kangkung membutuhkan tanah datar bagi
pertumbuhannya, sebab tanah yang memiliki kelerengan tinggi tidak dapat
mempertahankan kandungan air secara baik.Hasilnya akan tetap sama asal jangan
dicampur aduk.
B.
Budidaya Tanaman
Dalam
budidaya kangkung darat tidak diperlukan pupuk yang intensif. Kangkung darat
merupakan tanaman yang tahan pada kondisi kesuburan tanah sedang. Sebenarnya
pemupukan awal sudah cukup untuk memberikan nutrisi pada tanaman hingga siap
panen. Namun hal ini sangat tergantung pada kondisi kesuburan tanah
masing-masing. Tanah yang sebelumnya bekas ditanami tumbuhan kacang-kacangan
relatif tidak memerlukan pupuk tambahan cukup dengan pupuk organik dasar yang
telah diberikan diawal. Hanya saja apabila tanaman terlihat kurang subur yang
ditandai dengan warna hijau yang pudar perlu dilakukan pemupukan
tambahan. Kangkung darat sangat responsif terhadap nitrogen. Apabila
diperlukan bisa diberikan pupuk organik kaya akan nitrogen seperti kotoran ayam
yang telah matang bercampur sekam atau kompos yang kaya nitrogen.
v Persiapan
Lahan dan Penanaman
Untuk mendapatkan
tanaman yang baik, tentunya harus dilakukan pemilihan benih yang baik pula.
Terdapat beberapa benih unggul kangkung yang terkenal seperti varietas Sutera
dan Bangkok. Benih sutera merupakan benih yang diintroduksi dari kangkung
Hawaii oleh Departemen Pertanian pada tahun 1980-an. Namun yang banyak beredar
saat ini adalah kangkung keluaran Bisi dan Panah Merah serta kangkung asal Jawa
Timur seperti Sidoarjo. Agak sulit untuk menelusuri varietas-varietas kangkung
yang beredar dipasaran. Benih kangkung darat yang baik adalah benih yang daya
tumbuhnya lebih dari 95 persen dan tumbuhnya tegak setidaknya hingga umur 8
minggu. Karena kangung darat yang tumbuh menjalar tidak begitu diminati pasar.
Usahakan jangan menggunakan benih yang telah disimpan lebih dari satu tahun.
Karena produktivitasnya akan menurun.
. Pada budidaya
kangkung darat tanah harus diolah dengan dicangkul agar gembur kemudian
buat bedengan dengan lebar 1 meter dan panjang menyesuaikan dengan petak lahan.
Jarak antar bedengan 30-40 cm, fungsinya sebagai saluran drainase dan jalan
untuk pemeliharaan dan pemanenan. Untuk budidaya kangkung organik, siapkan
pupuk dasar dari jenis pupuk organik, bisa menggunakan pupuk kandang yang
telah matang atau pupuk kompos. Pupuk kandang lebih praktis karena tidak perlu
menyiapkannya secara intensif, cukup mendiamkannya hingga kering sebelum
digunakan. Sementara penyiapan pupuk kompos relatif lebih lama. Apabila
menggunakan pupuk kandang, lebih baik pilih kotoran ayam dibanding kotoran
kambing atau sapi. Karena kotoran ayam lebih cepat terurai, sehingga cocok
dengan tanaman kangkung yang bersiklus panen cepat. Tebarkan pupuk tersebut di
atas bedengan, kira-kira 20 ton per hektar. Kemudian diamkan selama 2-3 hari.
Penanaman pada
budidaya kangkung darat dapat ditebar langsung atau ditugal. Sementara
itu, cara disemaikan dan lalu dipindah tidak terlalu ekonomis untuk budidaya
kangkung darat. Cara ditebar langsung dilakukan dengan menebarkan benih
di atas bedengan. Cara ini cukup cepat dan cocok dilakukan ditempat yang kurang
orang atau ongkos tenaga kerja mahal. Kelemahan cara ini adalah boros pada
penggunaan benih, karena bisa menghabiskan 5-10 kilogram benih per hektar. Cara
ini memerlukan pekerja yang terampil agar hasil tebar merata. Hanya saja sulit
untuk mendapatkan kepadatan populasi tanaman yang ideal. Dimana kepadatan ideal
bagi tanaman kangkung adalah 50.000 pohon per hektar. Cara yang kedua yaitu, dengan
ditugal. Enaknya dengan cara ini kita bisa mengatur jarak tanam sehingga bisa
didapatkan kerapatan populasi tanaman yang ideal. Jarak antara lubang tugal
adalah 10 x 5 cm, setiap lubang diisi 2-3 biji benih. Hanya saja dengan cara
ini dibutuhkan lebih banyak tenaga kerja karena pekerjaannya akan lebih lama.
Penugalan tidak perlu terlalu dalam, karena budidaya kangkung darat tidak
memerlukan perakaran yang terlalu kuat.
v Pemeliharaan
Tanaman
Pemeliharaan
selanjutnya yang harus diperhatikan adalah penyiraman. Kangkung darat
memerlukan banyak air untuk tumbuh. Namun apabila curah hujan terlalu tinggi,
daun yang dihasilkan akan jelek. Pada musim kering perlu penyiraman yang rutin,
setiap pagi dan sore hari. Jika tanaman terlihat layu dan menguning disiang hari,
lakukan juga penyiraman dengan intensitas yang cukup. Kurangnya intensitas
penyiraman di siang hari terik bisa membuat tanaman mati.
Hal
selanjutnya adalah penyiangan, walaupun kangkung merupakan tanaman siklus cepat
adakalanya tanaman muda kalah bersaing dengan rumput. Terutama saat penebaran
benih awal, pertumbuhan dari benih menjadi tanaman relatif agak lama sehingga
potensi tersalip gulma cukup tinggi. Apabila terjadi hal seperti ini, gulma
tersebut harus cepat disingkirkan dengan dicabut.
Hama
yang biasa menyerang kangkung antara lain belalang, ulat grayak (Spodotera Litura) dan kutu daun dari (jenis Myzus Persicae dan Aphyds Gossypii). Gejala serangan ulat grayak adalah
daun bolong-bolong dan pinggiran dau bergerigi bekas gigitan. Sedangkan kutu daun
membuat tanaman kerdil dan dau melengkung. Karena kutu daun menyerap cairan
dari tanaman. Sementara itu penyakit yang biasanya menyerang adalah penyakit
karat putih (Albigo Ipomoeae Panduratae). Bila terserang penyakit
ini akan muncul bercak putih pada daun kemudian akan semakin meluas.
Dalam budidaya kangkung darat organik, penanganan hama harus dilakukan
secara terpadu. Untuk mengurangi resiko serangan hama dan penyakit, perlu
dilakukan rotasi tanam, mengatur jarak tanam dan melakukan penyiraman yang
tepat. Atau bila terpaksa bisa menggunakan pestisida hayati seperti daun nimba,
gadung, dan sereh wangi.
v Pemanenan
Budidaya kangkung darat dari awal sebar hingga panen
memakan waktu 30-45 hari. Pemanenan bisa dilakukan dengan dua cara dipotong dan
dicabut. Khusus untuk kangkung organik, sebaiknya pemanenan dilakukan dengan
dicabut. Karena selera pasar kangkung organik, yakni pasar-pasar moderen, lebih
memilih tanaman kangkung yang lengkap dengan akarnya. Pemanenan dengan
cara dicabut akan menghasilkan tanaman kangkung sebanyak 23 ton per hektar.
III.
HASIL OBERVASI DAN PERMASALAHAN
Jenis kangkung yang dibudidayakan
oleh petani menggunakan jenis kangkung darat, bibit diperoleh dari toko penjualan
benih kangkung darat. Tanah yang ditanami berupa gundukan dengan jarak tanam 20
x 20 cm, lahan berukuran ± 50 meter2 . Sistem tumpang sari nyata
diterapkan di lahan tersebut, hasil yang diperoleh hanya atau 6 ikat per 1m2
. Masa pembibitan hingga panen memerlukan waktu 30-45 hari.
Sistem pengairan menggunakan sistem penyiraman dengan bantuan sumur yang dibuat
di sekitar lahan, atau dari irigasi sekitar. Jenis tanah latosol, berpasir. Secara
fisiologis, tanaman kangkung tumbuh subur. Petani mengeluhkan tentang sulitnya
pengendalian hama. Hama yang terdapat di tanaman kangkung ini adalah ulat daun,
dan belalang. Hasil dari kangkung di lahan ini adalah 300 ikat per 50 m2
lahan. Bila dilihat dari hasil ini sangat sedikit bila dibandingkan dengan
hasil kangkung yang biasanya. Jika biasanya hasil kangkun 400.000 ikat/ha maka
jika dikonfersikan seharusnya bisa menghasilkan 2000 ikat/50 m2.
IV.
ANALISIS MASALAH
-
Pada saat observasi, petani mengeluhkan
tentang sulitnya pengendalian hama. Hama yang terdapat di tanaman kangkung ini
adalah ulat daun.
-
Hasil dari kangkung di lahan ini adalah
300 ikat/50 m2. Bila melihat hasil tersebut sangat sedikit bila
dibandingkan dengan hasil kangkung yang biasanya. menghasilkan kangkung 400.000
ikat/ha maka jika dikonfersikan seharusnya bisa menghasilkan 2000 ikat/50m2.
-
Pengolahan tanah : Dalam budidaya
kangkung, penambahan pupuk kandang atau pupuk kompos pada pengolahan tanah
sangat diperlukan.. Petani mengataka bahwa beliau tidak menggunakan pupuk
kandang pada awal peengolahan lahan. Hal tersebut akan berdampak pada hasil
yang akan didapat petani dalam jangka kedepan-nya. Kemungkinan hal tersebut
bisa terjadi dikarenakan pemberian unsur hara sangat kurang. Hal tersebut
dikarenakan tanaman kangkung yang dibudidayakan oleh petani tersebut merupakan
tanaman kedua, dan hasil yang didapatkan digunakan sepenuhnya untuk konsumsi
pribadi, dan bilamana terdapat kelebihan, sebagian akan dijual ke toko untuk
dijadikan olahan sebagai (pecel; makanan jawa ). Pada lahan tersebut juga
ditemukan berbagai jenis tanaman yang dibudidayakan diantaranya tanaman kelapa,
pisang, pepaya, cabai dan terong
-
Pemupukan : Pemupukan oleh
petanidilakukan hanya satu kali pada kisaran umur 2 minggu, namun pemupukan
lanjutan tidak dilakukan.
V.
PEMECAHAN MASALAH
Sebelum
penanaman, sebaiknya diberikan pupuk
kandang dengan porsi 20 ton per hektar atau sekitar 100 kg/ 50 m2.
Hal tersebut dilakukan untuk penambahan nutrisi pada lahan yang akan
ditanami.
Hama yang banyak menyerang tanaman
kangkung umumnya relatif tidak ganas, antara lain: belalang dan ulat daun. Pengendalian:
untuk mencegah terjadi over populasi, semprotkan larutan WT Bvr dosis 10
ml/lt air, WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air & WT Ajuvant WT dosis 2
ml/lt air dan disemprotkan pada tanaman. Pada waktu membasmi hama, sebaiknya
lahan dikeringkan terlebih dahulu selama 4-5 hari. Kemudian diairi kembali. Tanaman
kangkung tahan terhadap penyakit dan hanya memerlukan sedikit perlindungan.
Penyakit jamur yang lazim menyerang tanaman kangkung adalah karat putih (Albugo
Ipomoea panduratae). Semprotkan larutan WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air, WT
Trico/Glio dosis 10 ml/lt air & WT Ajuvant dosis 2 ml/lt air,
tetapi bila benih diperlakukan dengan penyiraman dan higiene umumnya baik,
penyakit tidak menjadi masalah.
VI. KESIMPULAN
Kangkung darat menghendaki tanah yang subur, gembur banyak mengandung bahan organik dan tidak dipengaruhi keasaman tanah. Tanaman kangkung darat tidak menghendaki tanah yang tergenang, karena akar akan mudah membusuk. Sedangkan kangkung air membutuhkan tanah yang selalu tergenang air. Tanaman kangkung membutuhkan tanah datar bagi pertumbuhannya, sebab tanah yang memiliki kelerengan tinggi tidak dapat mempertahankan kandungan air secara baik.Sebelum penanaman, sebaiknya diberikan pupuk kandang dengan porsi 20 ton per hektar atau sekitar 100 kg/ 50 m2. Hal tersebut dilakukan untuk penambahan nutrisi pada lahan yang akan ditanami. Dalam budidaya kangkung, penambahan pupuk kandang atau pupuk kompos pada pengolahan tanah sangat diperlukan hal tersebut akan berdampak pada hasil yang akan didapat.
VII.
PENUTUP
-
Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan
kangkung darat perlu mendapatkan penyiraman yang baik 2 kali sehari pada musim
kemarau.
-
Dalam budidaya kangkung, penambahan
pupuk kandang atau pupuk kompos pada pengolahan tanah sangat diperlukan.
-
Jumlah curah hujan yang baik untuk
pertumbuhan tanaman ini berkisar antara 500-5000 mm/tahun.
DAFTAR PUSTAKA
-
Anonim, 13 mei 13. “ Cara Budidaya Kangkung
Darat Secara Komersil”. Dalam http://infotanam.blogspot.com/2013/05/cara-budidaya-kangkung-darat-skala.html. 7 November. 13.
-
Huse, Syarif.1993.”Budidaya Tanaman Sayuran”. Universitas Muhammaddiyah Malang
Fakultas Pertanian. Malang.
-
Mayakoe.
2010. “Kangkung
( Ipomoea reptans )”.
http://mayakoe.wordpress.com/2010/11/03/page/2/.
19 Oktober 2013.
-
Rian. 2013. “Kangkung”. http://riankustiamulyana.blogspot.com/2013/07/budidaya-kangkung.html.
20 Oktober 2013.
-
Sugeng.1981.”Bercocok
Tanam Sayuran”. Aneka Ilmu. Semarang.